"Ippho Santosa adalah
pemasar masa depan." (Hermawan Kertajaya)
"Membawa nilai-nilai
spiritualitas dalam konteks pemasaran." (Ary Ginanjar Agustian)
"Lugas, gampang
dimengerti dan kontekstual." (Majalah Pengusaha)
yah...demikianlah
komentar-komentar terbaik yang dapat saya ambil dari beberapa komentar para
pembaca karya marketer muda dahsyat yang satu ini, Dewo a.k.a Ippho
Santosa. Yep! Anda
g salah lihat dan saya juga tidak salah ketik kok. Dewo, demikian kata beliau
dipanggil oleh rekan-rekan dekatnya yang mengenalnya jauh sebelum diberi gelar
'Ippho Santosa'. To
be honest, awalnya begitu lihat judul buku ini beserta nama
pengarang yang menyertainya, ada semacam energi baru yang membuat mata saya tak
bisa lepas dari buku ini. Hingga akhirnya, saya ambil diam-diam dari meja
pemiliknya (ups! mohon demi kebaikan, tirulah cara saya yang satu ini, karena saya
ijin terlebih dahulu sebelum mengambilnya dengan tanpa banyak kata atau alasan
a.k.a 'diam').
Otak Kanan.
Hmm....terkadang orang
terlalu sibuk memusingkan di posisi manakah otak utamanya ia fungsikan.
Pengguna otak kanan sibuk melihat kekurangan pengguna otak kiri, dan begitu
pula selanjutnya. Eiits! bukan berarti saya mencoba mendomba adukan antar suku
y... Maaf, saya pilih netral saja untuk masalah ini deh sebagai penengah
yang baik. Okey, lanjut. Di sini akhirnya saya menemukan pencerahan baru, bahwa
sang pengarang (bung Ippho tentunya), mencoba memberikan keuntungan yang lebih
bagus lagi, jika Anda pengguna otak kiri, 'gugah' sedikit kelebihan dari
otak kanan Anda. Tanpa bermaksud membela kaum otak kanan, langsung saja kita
lihat apa yang saudara Ippho ini suguhkan:
#Jurus 1_ Mulailah Dengan
Yang Kanan
Sedikit teringat dengan
iklan minuman kalo Ramadhan tiba...(berbukalah dengan yg manis). Pesan terbaik
yang Beliau sampaikan di sini adalah be intuitive, be creative, be extensive!
#Jurus2_Rancanglah DNA
Sedini Mungkin
Sebagaimana belajar sedini
mungkin, inilah pesan Bung Ippho; "Selagi impian Anda itu positif dan
selagi Anda masih punya kesempatan, y sudah lakukan saja! (Just Do it!_ Nike).
Diperlukan keberanian dan tidak diperlukan keSEMPURAan untuk memulai sesuatu,
ujung-ujungnya, Dream
and Action a.k.a DNA. Hanya itu!"
#Jurus3_Terjunlah
Seperti Rollercoaster
Yup! Terjunlah
bebas sebebas-bebasnya, lawan grafitasi, lalu....tancap gas Anda untuk kembali
naik melesat jauh ke puncak layaknya jalur Rollercoaster! kata Bung Ippho,
jadilah orang ngeyel dalam
berbisnis. Keras kepala itu harus, wajib 'ain malah. Kalau Anda tidak
percaya, tengok saja Bung Trump maupun Bung Kiyosaki sebagaimana Bung Ippho
sampaikan dalam buku 'resep'nya yang satu ini.
#Jurus4_Berdamailah Dengan
Badai
Ini tentang bagaimana Anda
dapat menikmati suatu proses. Sebagaimana Billy Lim, guru kegagalan asal
Malaysia tegaskan; bukan kekayaan yang penting, namun proses dalam meraih kekayaan itulah yang
penting. Sekali lagi, proses. Berdamailah dengan kata-kata tersebut.
#Jurus5_Duduklah Sama
Rendah
Kesetaran. Yup! inilah
tema utama yang diangkat dalam Bab satu ini. Dunia memang mendambakan
kebersamaan, namun dunia juga mendambakan kesetaraan. Tak terbantahkan
lagi bahwa qulity
life is equity life. Tanpa kesetaraan, tidaklah layak ia
disebut kehidupan. Prinsip keseimbangan, itulah yang disampaikan
pengarang dalam Bab ini.
#Jurus6_Gantilah Gelar dan
Jabatan
Ippho Santosa, PhG. Wait, adakah yang
salah dalam penulisan nama plus gelar
itu? Atau saya yang salah ketik? eits, tunggu dulu. Perhatikan baik-baik. Maka
perhatikan sekali lagi dengan sejelas-jelasnya, salahkah? Yup! Anda
benar! Tulisannya benar, dan saya pun benar. Lha? PhG a.k.a Pengusaha Gila.
Inilah personal
branding yang Ippho coba terapkan di sini. So, Sudah terpikirkan suatu gelar
khusus and the only one untuk diri Anda??
#Jurus7_Masuklah Ke Surga
Paling Dulu
Ada cerita menarik di sini.
Konon ceritanya, suatu saat nanti di pintu surga, ada 3 orang terdiri
dari dosen, dokter, dan ulama. Masing-masing merasa berhak masuk duluan
ke surga karena amal yang mereka lakukan semasa hidup. Kemudian,
datanglah tiba-tiba sang pengusaha. Anda tahu apa kata ke-3 orang tersebut?
"Nah, ini dia pengusaha kita! Beliaulah yang membangun kampus kami."
Si Dokter pun berseru, "Beliau juga banyak membantu klinik kami." Si
Ulama turut melengkapi, "Beliau juga merupakan donatur tetap tempat ibadah
kami." Akhirnya, sang pengusaha pun dibiarkan melenggang masuk ke
pintu surga terlebih dahulu. Hmm, keuntungan yang bagus untuk menjadi
seorang entrepreneur bukan?
semoga semua amal diniatkan karena-Nya, aamiin.
#Jurus8_Biarkan Kudeta
Terjadi
Saat Al Ries dan Jack Trout
menyalahkan William Shakespeare atas pernyataanny bahwa nama tidaklah memiliki
arti, bung Ippho menjabarkan secara rinci di sini. Satu yang menarik
adalah "Jika roman terkenal Shakespeare 'Romeo and Juliet' diganti
dengan 'Rozak dan Juleha',
akankah selaris judul nama awalnya?" Ya, di Bab ini beliau menekankan
pentingnya sebuar merek atau brand. Di
tengah-tengah pekikan biaya yang muncul hanya untuk memberi nama/merek/brand pada produk Anda, percayalah, kekuatan
merek, tidak dapat diremehkan.
#Jurus 9_Waspadai Zaman
Edan
Positivity, positifkan saja apa-apa yang negatif.
Yeah, inilah pesan yang mana bung Ippho sampaikan pada bab ini. Satu kutipan dari beliau yang menarik untuk
disimak adalah;
“Berdoalah pada Tuhan,
berterimakasihlah kepada motivator, dan kutuklah para provokator!”
^^
#Jurus 10_ Matilah Dengan
Tenang
Passion dan Compassion,
Charity, Conscience, Cautiousness, beberapa komponen yang perlu diperhatikan
dengan betul bagi Anda yang ingin mengevaluasi jiwa kepemimpinan Anda. Seimbangkan passion dengan compassion dalam
diri Anda, tingkatkan jiwa charity Anda,
lakukan dengan ikhlas (conscience)
tanpa paksaan, dan sertakan setiap keputusan dengan cautiousness. Jika Aa Gym
dan Hermawan Kertajaya pernah menggagas “Berbisnis dengan hati (conscience), Ippho Santosa mengusung
tema “Berbisnislah dengan hati-hati (Cautiousness). Berbisnis dengan hati mengajak kita untuk
tidak menganiaya sesama, Berbisnis dengan hati-hati, menjaga kita agar tidak
dianiaya oleh sesama. So, which one will
you choose?? Anda sendiri yang dapat menjawabnya. ;)
Last but not least,
inilah rangkuman dari karya dahsyat bung Ippho yang dapat saya sampaikan. Meski tidak dapat dirasakan semanis menikmati
coklat asliny, namun setidaknya mampu memberikan manfaat layaknya coklat, bring you a piece of smile in this lovely
day. Everyday is the best day ever! Agree?? ;))